Popular Post

Archive for Desember 2013

Pengalaman Perjalanan Pertama

By : Lady Phantom
Ohayou gozaimasu~ d(=^・ω・^=)b

    Blog post kali ini aku ingin menceritakan traveling pertamaku yang sangaaat jauuuh, dari daerah satu ke daerah lainnya. Mengapa yang pertama? Karena biasanya kan aku pergi ke daerah lain bareng keluargaku, tapi kali ini aku pergi sendirian, naik motor lagi. Capek banget kan duduk di atas motor berjam-jam? ((-_-)) Tidak ada tujuan spesial mengapa aku melakukan perjalanan ini, aku hanya ingin menikmati pemandangan alam, dan juga memotretnya. Ehe sejak beli kamera, aku jadi ingin memotret sesuatu, terutama yang berhubungan dengan alam. Nah dari situ pula niatku untuk melakukan traveling jauh ini muncul.
    Aku start dari rumah jam 6 pagi, barang yang kubawa hanya tas kecil, aqua botol, uang, dan kartu ATM. Setelah persiapannya sudah selesai, aku menghubungi ibuku yang sedang kerja untuk minta izin. Ibuku sih setuju dan awalnya beliau mau ikut, tapi karena jam kerjanya baru selesai jam 2, beliau tidak jadi ikut. Tidak lupa aku pun memantapkan hati dan berdoa. Setelah itu aku berangkat! Let's go!
    Kota tujuanku adalah Sidrap. Rutenya melewati beberapa kota dan kampung, yaitu dari kota Makassar ke Maros, lalu Pangkajene, Barru, Pare-pare, dan sampai deh ke Sidrap. Waktu itu aku belum tahu seberapa jauh Makassar ke Sidrap. Aku hanya mengira-ngira saja, yang jelas aku punya kota yang ingin kutuju. Tapi kenapa Sidrap? Karena waktu kecil aku pernah tinggal di sana. Masa TK ku pun kujalani di sana. Jadi kedatangan ku kesana juga ingin mengenang masa lalu. Rutenya pun gampang diingat karena aku hanya perlu mengendarai motorku ke jalan yang lurus saja, tidak belok kesana-kemari.
    Perjalananku dari Makassar hingga ke Maros masih berjalan mulus. Tapi waktu motorku sudah berjalan di wilayah Pangkajene, tahu-tahu malah ada polisi yang sudah standby di depanku. Aku juga baru menyadari kehadiran mereka dan tidak sempat lagi berbelok. Dengan cemas dan panik aku menurunkan kecepatan motorku. Salah satu polisi menggiringku untuk berhenti, tapi tidak menyentuh motorku. Lalu ada pengendara lain di depanku ternyata berhasil lolos dari penjagaan polisi. Polisi yang menggiringku akhirnya melepaskan pandangannya dariku dan meneriaki pengendara yang kabur itu. Nah itulah kesempatanku, aku buru-buru menaikkan kecepatan motorku dan melaju melewati polisi lain yang masih sibuk menanyai pengendara yang berhasil mereka tangkap. OH MY GOD!! I was escaped!! Yahuuu!! Aku tidak bisa membayangkan diriku, yang tidak membawa SIM apalagi STNK, ditilang polisi, lalu motorku disita, lalu...aku pulang naik apa?! Makassar udah jauh banget, masa aku harus jalan kaki?! Masa harus numpang mobil lain?! OH MY GOD! Nggak mauu, aku nggak mau perjalanan pertamaku ini malah jadi perjalanan menuju kesengsaraan!
    Ehem, oke, lanjut. Setelah kejadian itu, perjalananku kembali mulus seperti biasanya. Kendaraan yang lewat sedikit banget, paling sering adalah mobil. Mungkin hanya aku satu-satunya pengendara motor yang lewat. Karena jarak antarkota lumayan jauh, jadi banyak yang menggunakan mobil. Alasanku sendiri naik motor adalah karena aku nggak bisa mengendarai mobil trus kalo naik motor lebih gampang menikmati pemandangan. Petualanganku selalu ditemani keindahan alam yang sangat indah. Kebanyakan pemandangan gunung dan sawah. Jarak Pangkajene ke kota selanjutnya, yaitu Barru lumayan sangat jauh, dibandingkan jarak Makassar-Maros, Maros-Pangkajene. Jaraknya yang jauh itu membuatku mengantuk, jadi aku sering singgah-singgah untuk menghilangkan kantukku.
    Masuk ke kota Barru, di sini pemandangan alamnya sudah berkurang, diganti dengan gedung-gedung dan rumah-rumah. Paling tidak 11-12 dengan kota Makassar, yang beda di Barru tidak ada mall, bioskop, tempat karaoke, dll. Hmm...Jadi timbul niatku untuk mengeksplorasi kota Barru, tapi tidak jadi karena mengingat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 12. Aku pun kembali melanjutkan perjalanan. Tidak butuh waktu lama pemandangan sekelilingku berubah jadi pemandangan alam kembali. Ternyata jaraknya ke kota Pare-pare lumayan jauh juga. Bedanya pemandangannya tidak hanya ada sawah dan gunung, tapi ada laut juga! Senangnya! Sayangnya aku cuma numpang lewat doang, habis banyak mobil yang lewat. Kan malu. Ehe
     Setelah melihat pom bensin aku langsung singgah isi bensin. Dalam 1 hari bensinku yang awalnya full langsung hampir sekarat #wajarlah. Setelah selesai mengisi bensin aku melanjutkan perjalananku lagi. Kaget banget waktu aku melihat tulisan 'Selamat Datang di Kota Pare-Pare, Kota Kelahiran B.J Habibie' *kira-kira seperti itu tulisannya*∑(O_O;). Rupanya aku sudah sampai di kota Pare-pare! Haha senang banget rasanya. Berarti tinggal melewati Pare-pare aku akan sampai ke Sidrap.
    Sama seperti kota Barru, Pare-pare juga dihiasi berbagai gedung dan rumah. Tapi kali ini aku langsung menemukan laut begitu aku memasuki Pare-pare. Aku sempat singgah untuk memfoto lautnya. Aku tidak bisa berlama-lama karena waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang. Aku pun melanjutkan perjalananku lagi. Kali ini aku mengandalkan ingatanku waktu ke Sidrap terakhir kali dan peta hp-ku. Di Pare-pare aku sempat tersesat karena singgah ambil uang di ATM. Jalan-jalan yang kulewati juga saling terhubung satu-sama lain jadi aku selalu melewati jalan yang sama. Setelah kesana-kemari akhirnya aku berhasil menemukan jalan keluar Pare-pare. Aku kembali menikmati perjalananku yang ditemani lagi dengan alam. Tak lama kemudian aku menemukan papan yang bertuliskan 'Selamat Datang di Kota Pinrang' *kira-kira seperti itu*. WHAT?! Pinrang?! Bukannya kalau sudah Pare-pare adalah Sidrap? Aku pun menelpon ibuku untuk meminta konfirmasi, beliau bilang kalau mau ke Pare-pare jalannya tidak lurus-lurus *kira-kira seperti itu*. Ibuku juga sudah agak lupa jalan ke Sidrap. Dengan berat hati aku memutar arah motorku dan kembali-lagi ke Pare-pare. Dengan pikiran yang bingung aku berputar-putar saja di kota Pare-pare, lalu aku menemukan cowok muda yang cocok jadi target untuk kutanyai *soalnya kalo orangnya sudah tua, pasti masih pake bahasa daerah*. Waktu aku menanyai cowok itu, dia malah tertawa kecil. Terus dia bilang 'mauki pake motor, dek ke Sidrap?' Dengan muka yang menunjukkan ekspresi 'tidak mengerti' ( ・◇・)?aku mengiyakan pertanyaannya. Cowok itu pun menjelaskan jarak Pare-pare ke Sidrap lumayan jauh, kira-kira 2 jam perjalanan naik mobil. BUSET! 2 jam?! Naik mobil?! Sekarang sudah hampir jam 3, kalau pergi naik motor ke Sidrap mungkin butuh waktu 4 jam, apalagi cowok yang kutanyai itu tidak bisa menjelaskan arah ke Sidrap. Oh My God! (⊙_☉) Mending aku pulang saja! Dengan sedih aku keluar dari kota Pare-pare menuju Makassar.
    Perjalanan pulang kali ini tidak berjalan mulus seperti waktu datang ke Pare-pare. Waktu itu aku singgah sebentar untuk istirahat, lalu ketika aku ingin menyalakan motorku, motorku malah nggak mau nyala. Aku berkali-kali melakukan starter tangan tapi tetap nggak mau nyala. Rasa panik mulai mendatangiku. Aku bingung harus gimana, apalagi tidak ada bengkel di sekitarku. Aku pun menggiring motorku entah kemana, yang jelas aku harus nemuin bengkel. Kali ini aku tidak menelpon ibuku. Selain takut dimarahi rasanya percuma kalau menelpon beliau sekarang. Untungnya waktu aku menggiring motorku, ada orang yang sangat baik hati singgah dan menanyakan keadaanku. Aku menjelaskan nasibku dan motorku. Lalu orang itu menolongku dan melakukan starter kaki berkali-kali. Aku baru ingat starter kaki juga bisa dipakai untuk menyalakan motor. Jeng-jeng! Motorku hidup lagi! Dalam hati aku berterima kasih banyak-banyak kepada orang itu, kalau tidak ada dia, aku mungkin tidak bisa pulang ke Makassar dalam waktu dekat. Aku melanjutkan perjalananku kembali...
    Lagi-lagi perjalananku menemui hambatan. Hujan mulai turun saat perjalanan menuju ke Barru. Hanya gerimis sih tapi jalan jadi licin, jadinya aku nggak bisa membalap motorku. Perjalananku memasuki Pangkajene-Maros. Hujan turun dengan lebat, jadi aku berhenti untuk memakai jas hujanku. Sialnya lagi-lagi motorku tidak bisa distarter tangan. Aku pun melakukan hal yang sama dengan penolongku tadi, starter kaki. Untungnya motorku nyala lagi. Lanjut...

    Perjalanan pulang ke Makassar betul-betul menemui berbagai rintangan, tapi aku berhasil sampai ke Makassar pada jam 9 dengan selamat! Perjalanan pertamaku ini memang gagal total, tapi aku menemukan berbagai pelajaran yang bisa kudapat. Kalau kalian ingin melihat foto-fotonya, silahkan mampir ke sini --> Foto-foto Pengalaman Perjalanan Pertama

Terima kasih sudah membaca diaryku. Semoga kalian bisa mempelajari sesuatu dari pengalamanku ini.
Sayonara!
☆*:.。. o(≧▽≦)o .。.:*☆
Tag : ,

Foto-Foto Pengalaman Perjalanan Pertama

By : Lady Phantom

Ini adalah foto-foto dari blog post 'Pengalaman Perjalanan Pertama'




Gambar 1 : Ini waktu perjalanan pulang ke Makassar











Gambar 2 : Laut yang ada di Pare-pare.











Gambar 3 : Suasana di samping laut. Sepi banget ya. Ada motorku juga lho.











Gambar 4 : Dagangannya tutup semua...Mungkin buka kalau di malam hari ya?












Gambar 5 : Pulangnya udah sampai Maros, hari sudah malam dan hujan juga sudah mereda.
Tag : ,

- Copyright © Indriyuku-san - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Redesign by Indriyuku